Pages

Pages - Menu

Friday 31 August 2012

Cinta, Suka, atau Sayang

Cinta, Suka, atau Sayang
Dihadapan orang yang kau cintai,
Musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah
Dihadapan orang yang kau sukai,
Musim dingin tetap saja musim dingin,hanya suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai
Jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat
Dihadapan orang yang kau sukai,
Kau hanya merasa senang dan gembira saja.

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai,
Matamu berkaca-kaca
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai,
Engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai,
Kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
Dihadapan orang yang kau sukai
Kata-kata hanya keluar dari pikiran saja.

Jika orang yang kau cintai menangis,
engkaupun akan ikut menangis disisinya
Jika orang yang kau sukai menangis,
engkau hanya menghibur saja.

Saat kau MENYUKAI seseorang,
kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang,
kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya
maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya
maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya
maka kau akan menggenggam erat tangannya…

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat bagaimanapun keadaannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata
sedangkan rasa suka dimulai dari telinga.
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,
cukup dengan menutup telingga,
Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai,
cinta itu berubah menjadi tetesan air mata
dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta…
ada perasaan yang lebih mendalam,yaitu rasa sayang…
rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta.
Rasa yang tidak mudah berubah.
Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.
Cinta ingin memiliki,tetapi sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia….
walaupun harus kehilangan....

Memaknai Musibah

         Dan Sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk
(QS. Al-Baqarah [2]: 155-157).

         Awan kelam kembali menyelimuti negeri ini. Musibah demi musibah terus melanda negeri ini setelah sebelumnya Gempa yang terjadi di Jawa Barat. Di akhir bulan September, masyarakat Padang, Sumatera Barat kembali dikejutkan dengan peristiwa gempa bumi sebesar 7,6 SR tepat pukul 17.16 WIB. Musibah yang tidak diduga-duga sebelumnya ini telah membawa korban jiwa ratusan orang. Belum lagi trauma serta bangunan rumah yang rata dengan tanah dialami oleh ratusan ribu masyarakat Padang.
Bagaimana kita menyikapi semua peristiwa alam ini? Apakah ini merupakan adzab dari Allah SWT atau ini merupakan cobaan dari Allah? Ataukah fenomena ini sekedar musibah yang menjadi ujian bagi umat manusia? Atau justru malapetaka? Sebagai muslim tentunya kita patut membuka kembali ajaran kita yang mulia ini untuk memandang berbagai fenomena alam yang menimpa kita dengan pandangan Alqur’an dan Sunnah.

Adzab atau Ujian ?

        Bencana gempa yang menimpa kita bukanlah merupakan adzab yang diberikan oleh Allah kepada kita, seperti pemahaman yang terjadi pada sebagian kalangan umat Islam. Mengapa ini bukan adzab? Tidak lain karena pasca diutusnya Nabi Muhammad SAW, adzab bagi seluruh umatnya yang melakukan kemaksiatan akan ditunda sampai hari akhir. Rasulullah SAW diutus oleh Allah sebagai rahmat seluruh alam, dalam firmannya Allah menyatakan: Dan tiadalah kami mengutus kamu (baca: Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS. al-Anbiya [21]: 107). Rahmat ini tidak saja berlaku bagi umat muslim tapi juga berlaku bagi orang-orang kafir. Dengan demikian orang-orang kafir pun adzabnya akan ditunda hingga hari kiamat.

       Berbeda dengan umat-umat sebelumnya, dimana umat-umat terdahulu sebagaimana disebutkan Allah dalam surat At-Taubah [9] ayat 70: Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

       Umat-umat terdahulu langsung diadzab manakala kufur kepada Rasul. Sedangkan umat Nabi Muhammad yang kufur atau bermaksiat pada Allah tidak langsung diadzab melainkan ditunda hingga akhir kiamat. Sebagaimana Rasul menyebutkan dalam haditsnya: “Hari ini yang ada adalah amal dan tiada hisab, sedangkan hari esok (hari akhir) yang ada adalah hisab dan tiada amal” (HR. Bukhari). Dengan demikian jelaslah bahwa perhitungan (hisab) berupa adzab itu di akhirat kelak.

      Bencana alam merupakan sunatullah di alam dan karakteristik yang diciptakan Allah SWT. Gempa yang terjadi mengikuti hukum sebab akibat. Musibah ini merupakan ujian bagi kita sebagaimana surat Al-Baqarah [2]: 155-157 diatas Allah berfirman: Dan Sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

      Dalam hadits yang lain, Rasulullah, melalui cucu lelaki sahabat Abdullah bin Mas’ud, Awn bin Abdullah mengatakan: “Nikmat yang terbesar adalah ketika bumi diratakan untuk anda, anda tetap menghargai apa yang telah diberikan Allah kepada anda berupa nikmat Islam.” Maka ketika pada saat ini kita mengalami kesulitan harta akibat musibah ini maka kita akan penuh dengan syukur mengingat kekayaan iman yang telah Allah karuniakan kepada kita dan kita akan merasa sanagat beruntung dengan diri anda sebagai muslim. Bencana gempa ini merupakan ujian sekaligus karunia yang harus kita sikapi dengan sabar karena di balik semua ini ada hikmah yang dalam.



Hikmah dari Musibah
       Sebagai seorang mukmin maka kita patut bersabar dan mengambil hikmah dan pelajaran yang dalam. Diantaranya hikmah adalah:

Pertama, Allah ingin menjadikan kita sebagi orang yang baik dengan musibah ini. Sebagimana sabda Rasul dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Siapa saja yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka diberikan cobaan kepadanya.” Jika kita bersabar maka kita tergolong orang-orang yang baik di mata Allah. 

Kedua, Allah ingin menghapuskan keburukan dan menambah kebaikan-kebaikan hamba pada hari kiamat, sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah [2] ayat 155: Dan Sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ketiga, Allah ingin menjadikan kita orang-orang yang baru. Seorang mukmin yang bersabar atas musibah yang menimpanya dan senantiasa mengharapkan ridha Allah SWT. Dengan demikian musibah itu menjadi
nikmat baginya bukan menjadi siksa, karena Allah akan mengganti semua dengan kehidupan yang lebih baik.

Keempat, Allah ingin melihat siapa yang tetap istiqamah. Meskipun musibah menghabiskan seluruh hartanya, ia tidak meninggalkan ibadahnya kepada Allah atau bahkan menjual akidahnya hanya dengan bantuan pertolongan dari agama lain.

Kelima, bencana ini juga menjadikan kita semua bahu-membahu saling tolong menolong. Rasulullah SAW memberikan kabar gembira, bagi orang yang menolong saudaranya Allah akan selalu menjadi penolongnya di saat kesulitan datang.

      Bencana alam yang terjadi merupakan takdir Allah dan bukti tanda kekuasaan Allah yang harus kita imani. Meskipun teknologi yang dimiliki oleh manusia canggih tetap saja kita tidak bisa memprediksi kejadian yang sudah digariskan oleh yang Maha Pencipta. Subhanallah sungguh lagi-lagi kejadian tersebut mengingatkan kita betapa besarnya kekuasaan Allah.

     Terakhir sebagai penutup, kejadian demi kejadian tersebut tentunya menuntut kepedulian besar bagi kaum muslimin. Dalam kitab Al-Amwaal fi Daulatil Khilafah, bahwa di Baitul Mal Negara terdapat satu biro yang disebut Diwah At-Thawari yang tugasnya mengurus masalah bencana yang menimpa kaum muslimin dalam pemerintahan. Semacam Kementerian Sosial dan Kementerian Kesejahteraan Rakyat di Negara kita. Pembelanjaan atas bencana alam ini dibiayai dari pendapatan Baitul Mal lewat Diwan Al-Fa’i wal kharaj dan pendapatan dari Diwan Malikiyah al’amah. Karena saat ini kita menerapkan sisem ekonomi Dual System Economic maka baik dana Pemerintah (APBN) ataupun Lembaga-lembaga Keuangan Syari’ah harus saling bahu membahu. Jika tidak ada juga, maka sudah selayaknya sebagai wujud kepedulian sesama saudara kita maka kita harus mengeluarkan dari kantong kita baik yang berlebihan ataupun tidak.

       Rasulullah SAW memberikan kabar gembira, bagi orang yang menolong saudaranya. Allah akan selalu menjadi penolongnya di saat kesulitan datang. Seberapa besar sebuah permasalahan akan terasa ringan saat dijinjing bersama. Kita bantu orang yang sedang kesulitan sebagaimana kita butuh pertolongan saat kesulitan datang. Kita tanam benih-benih kebaikan, maka Allah pun akan memberikan pertolongan kelak Insya Allah.

101 alasan memakai Jilbab :



  1. Menjalankan syi’ar Islam.
  2. Berniat untuk ibadah.
  3. Menutup aurat terhadap yang bukan muhrim.
  4. Karena saya ingin ta’at kepada Allah yang telah menciptakan saya, menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi, dan menolong saya.
  5. Karena saya ingin ta’at kepada Rasul-Nya, pembimbing ummat dengan risalah beliau.
  6. Untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).
  7. Merupakan wujud tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada putus.
  8. Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan jilbab itu wajib.
  9. Agar kaum wanita menutup auratnya.
  10. Bukan karena gaya-gayaan.
  11. Bukan karena mengikut trend.
  12. Bukan karena berlagak sok suci.
  13. Lebih baik sok suci dari pada sok zholim ^_^ .
  14. Tidak sekadar bermaksud agar berbeda dari yang lain.
  15. Meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan yang hanya menjadi objek nafsu semata.
  16. Jilbab cocok untuk semua wanita yang mau menjaga dirinya dari objek nafsu semata.
  17. Saya ingin menjadi wanita solihah.
  18. Saya tengah berusaha mencapai derajat teqwa.
  19. Jilbab adalah pakaian taqwa.
  20. Jilbab adalah identitas wanita muslimah.
  21. Diawali dengan mengenakan jilbab, saya ingin menapak jalan ke surga.
  22. Menjauhkan diri dari azab panasnya api neraka di hari kemudian.
  23. Istri-istri Rasulullah berbusana muslimah.
  24. Para sahabiah (sahabat Rasulullah yang wanita) juga berbusana muslimah.
  25. Mereka merupakan panutan seluruh muslimah, begitu juga saya.
  26. Semoga Allah memberikan kepada kita balasan jannah yang sama seperti mereka.
  27. Untuk meninggikan izzah Islam.
  28. Untuk meninggikan izzah (kemuliaan) diri sebagai wanita (muslimah).
  29. Jilbab lebih melindungi diri.
  30. Membuat saya lebih merasa aman.
  31. Menjaga diri dari gangguan lelaki usil.
  32. Menjaga diri dari obyek pandangan lelaki yang hanya ingin ‘cuci mata’.
  33. Menjaga diri dari objek syahwat lelaki.
  34. Menjaga diri dari mata lelaki yang jelalatan.
  35. Menjaga diri dari tangan-tangan usil yang ingin menjamah.
  36. Menghindari zina mata dan zina hati.
  37. Merupakan pencegahan dari perbuatan zina itu sendiri.
  38. Jilbab dapat menghindari saya dari sikap-sikap yang negatif.
  39. Jilbab dapat menghapus keinginan-keinginan yang menyimpang.
  40. Membuat saya lebih bersahaja.
  41. Membuat saya lebih khusyu’.
  42. Mejauhkan saya dari perbuatan dosa (insyaAllah).
  43. Membuat saya malu bila berbuat dosa.
  44. Mendekatkan saya pada Allah.
  45. Mendekatkan saya pada Rasulullah.
  46. Mendekatkan saya pada nabi-nabi-Nya.
  47. Mendekatkan saya pada sesama muslim.
  48. Mendekatkan saya pada ajaran Islam.
  49. Membuat saya tetap ingin belajar tentang Islam.
  50. Membuat saya selalu merasa haus akan ajaran Islam.
  51. Membuat saya tetap ingin menjalankan ajaran Islam.
  52. Ajaran Islam berlaku sepanjang masa, tidak ada yang kuno.
  53. Berjilbab bukan sesuatu yang kuno.
  54. Mengatakan berjilbab itu kuno berarti telah menggugat otoritas Allah.
  55. Allah Yang Maha Mengetahui lebih tahu apa yang terbaik bagi ummat-Nya.
  56. Berjilbab, berarti menandakan kemajuan penerapan ajaran Islam di masa kini.
  57. Merupakan satu barometer telah terbentuknya suatu lingkungan yang Islami.
  58. Membedakan diri dari penganut agama lain.
  59. Memudahkan dalam pengidentifikasian sesama saudari seiman.
  60. Memperkuat tali silaturahmi dan ukuwah sesama muslimah.
  61. Menghilangkan keraguan saya bila ingin menyapa saudari muslimah.
  62. Memudahkan menanamkan rasa sayang-menyayangi sesama saudara/saudari seiman.
  63. Membuat saya lebih terlihat anggun.
  64. Membuat saya terlihat menyenangkan.
  65. Membuat saya lebih terlihat wanita.
  66. Tidak terlihat seperti laki-laki.
  67. Membuat saya selalu berada dalam lingkungan yang Islami.
  68. Jilbab menjaga saya dari pergaulan yang salah.
  69. Memudahkan saya, dengan ijin Allah, mengenal lelaki yang salih.
  70. Wanita yang baik (salihah) dengan lelaki yang baik (salih) pula.
  71. Mudah-mudahan saya diberi jodoh lelaki yang salih.
  72. Jodoh merupakan urusan Allah.
  73. Dengan keta’atan pada Allah, Allah akan memberikan kemudahan-Nya.
  74. Memudahkan saya dalam beraktifitas..
  75. Membuat lebih mudah bergerak.
  76. Jilbab menjagaku sehingga tidak terlihat lekuk-lekuk tubuh
  77. Sangat repot bila memakai pakaian wanita seperti trend saat ini (yang ketat).
  78. Saya tidak suka memakai celana jeans.
  79. Celana jeans yang ketat dapat menyebabkan kanker rahim karena suhu di sekitar rahim tidak beraturan.
  80. Menghemat waktu dalam berpakaian.
  81. Menghemat waktu dalam berhias.
  82. Tidak perlu repot-repot selalu berusaha mengikuti trend mode yang berkembang.
  83. Menghemat biaya untuk membeli pakaian yang sedang trend.
  84. Menghemat biaya untuk membeli make up.
  85. Melindungi kulit wajah dari make up yang dapat merusak kulit.
  86. Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
  87. Meminimalkan penyakit kanker kulit.
  88. Sengatan matahari dapat mengurangi kelembaban kulit sehingga kulit jadi kering.
  89. Meminimalkan munculnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit akibat perubahan pigmen di usia tertenu.
  90. Melindungi rambut dari debu-debu yang berterbangan.
  91. Debu-debu itu dapat mengotori rambut dan menyebabkan rambut mudah rontok yang berakibat kebotakan.
  92. Menuntun saya untuk hidup lebih sederhana.
  93. Menghindari hidup yang konsumtif.
  94. Membuat diri tidak silau dengan kemegahan dunia dan segala perhiasannya.
  95. Membuat saya lebih memikirkan hal lain selain mode dan perhiasan.
  96. Menempatkan wanita menjadi subjek dalam proses pembangunan ummat.
  97. Lebih mudah dalam menabung.
  98. Memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji.
  99. Memiliki kesempatan lebih banyak untuk berinfaq dan sedekah.
  100. Itu berarti lebih banyak beramal untuk bekal di hari kemudian.
  101. Membuat saya merasa menjadi wanita seutuhnya.

Menjadi Pribadi Yang Bijak

Bismillaahirrahmanirrahiim,
          Satu ciri ketakwaan seseorang kepada Allah adalah sifat bijak dalam kehidupannya. Yaa Ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min dzakariw wa untsa wa ja'alnaakum syu'uubaw waqabaa-ila li ta'aarafuu inna akramakum'indallahi atqaakum innallaha 'aliimun khabiir (Qs.Al-Hujuraat ayat 13). "Hai sekalian manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah yang lebih taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti". Ciri orang yang bertaqwa adalah dia merupakan orang yang bijaksana. Pertanyaan pertama ketika kita bercermin adalah apakan diri ini sudah bijak, jika jawabannya belum maka jadikanlah hal ini sebagai sebuah cita-cita.

        Jika ada yang mengatakan rindu pemimpin yang bijak, jika kita mengatakan bahwa bangsa ini krisis keteladanan, maka jangan mencari teladan karena susah untuk ditemukan, untuk itu yang paling mudah adalah menjadikan kita sebagai tauladan paling tidak untuk keluarga, janganlah menuntut untuk mendapatkan presiden yang bijak karena akan susah untuk didapat, karena itu yang dapat kita lakukan adalah menuntut diri kita sendiri. Orang yang bijaksana itu merupakan suatu keindahan tersendiri, misalkan ketika menjadi seorang guru yang bijak biasanya sangat disukai oleh murid-muridnya. Seorang pemimpin yang bijak biasanya ia disegani oleh kawan maupun lawan, jika orang tua bijaksana maka akan dicintai oleh anak-anaknya.

         Pada dasarnya kebijakan ini tidak susah untuk dimiliki. Ud'u illa sabiili rabbika bil hikmati wal mau 'izhatil hasanati, wa jaadilhum billatii hiya ahsanu inna rabbaka huwa'alamu bi man dhalla 'an sabilihii wa huwa a'lamu bil muhtadiin. Artinya: "Serulah kepada jalan (agama) Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara sebaik-baiknya, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".

  1. Sumber kearifan dan kebijaksanaan dapat datang dari : Sikap hidupnya yang siddiq yaitu orang yang sangat menyukai kebenaran, sekuat tenaga hidupnya berusaha berbuat benar dan selalu ingin membuat orang menjadi benar, semangat didalam hati akan cinta terhadap kebenaran, istiqomah dalam kebenaran dan ingin orang juga memiliki sikap yang benar maka hal tersebutlah yang membuat orang menjadi bijaksana. 
  2. Sikap hidup yang amanah, rasa tanggung jawab karena hidup yang hanya sekali dan ingin mempertanggung jawabkan hidup ini baik sebagai anak, ayah, orang tua, anggota masyarakat, sikap amanah ini timbul dari dalam jiwa kita.
  3. Sikap hidup Fathonah, berwawasan luas, berilmu luas jadi begitu banyak pilihan sikap yang merupakan buah dari kecerdasan.
  4. Sikap hidup yang Tabligh adalah dapat menyampaikan sesuatu dengan baik kebenaran. Sehingga menyebabkan mendapatkan sesuatu yang diinginkan tanpa merusak tatanan yang ada.

BAGAIMANA CARA MENJADI ORANG UANG BIJAK
  1. Tidak Emosional, hal itu berarti orang yang temperamental, mudah marah, meledak-ledak, gampang tersinggung, sulit menjadi bijaksana dan hanya dapat menjadi bijak dengan pertolongan Allah dan kegigihan usaha untuk berubah, jadi orang yang bijak adalah orang yang terampil mengendalikan diri. Berhati-hatilah jika kita termasuk orang yang mudah marah maka jika bertindak biasanya cenderung tergesa-gesa. Orang-orang yang emosional tersinggung sedikit akan sibuk membela diri dan membalas menyerang, ini tidak bijaksana karena yang dicari adalah kemenangan pribadi bukan kebenaran itu sendiri. 
  2. Tidak egois, orang yang egois jelas tidak akan dapat menjadi bijak, karena bijak itu pada dasarnya ingin kemaslahatan bersama, orang yang egois biasanya hanya menginginkan kebaikan untuk dirinya sendiri. Rasulullah selalu hidup dalam pengorbanan, begitu pula Indonesia dapat merdeka oleh orang-orang yang berjuang penuh pengorbanan. Orang yang bijak adalah orang yang mau berkorban untuk orang lain bukan mengorbankan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri.
  3. Suka cinta dan rindu pada nasihat, akan sangat bodoh jika kita masuk hutan tanpa bertanya kepada orang yang tahu mengenai hutan. Jika kita di beri nasihat seharusnya kita berterima kasih. Jika kita tersinggung karena di sebut bodoh maka seharusnya kita tersinggung jika disebut pintar karena itu tidak benar. Jika kita alergi terhadap kritik, saran, nasehat atau koreksi maka kita tidak akan bisa menjadi orang yang bijak. Jika seorang pemimpin alergi terhadap saran atau nasehat, bahkan memusuhi orang yang mengkritik, maka dia tidak akan pernah bisa memimpin dengan baik.
  4. Memiliki kasih sayang terhadap sesama, Rasa sayang yang ada diharapkan tetap berpijak pada rambu-rambu yang ada seperti ketegasan. Diriwayatkan bahwa orang yang dinasehati oleh Rasulullah secara bijak berbalik menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Orang-orang yang bijak akan sayang terhadap sesama. Berbeda dengan orang-orang yang hidup penuh dengan kebencian, dimana kepuasan bathinnya adalah menghancurkan orang lain. Pemimpin sebaiknya memiliki kasih sayang yang berlimpah tidak hanya pada waktu kampanye saja. Kasih sayangnya juga tidak hanya untuk satu pihak atau kelompok melainkan merata untuk semua golongan.
  5. Selalu berupaya membangun, Orang yang bijak tidak hanyut oleh masa lalu yang membuat lumpuh tetapi selalu menatap ke depan untuk memperbaiki segalanya. Orang yang bijak akan membangkitkan semangat orang yang lemah, menerangi sesuatu yang gelap. Jika melihat orang yang berdosa, maka ia akan bersemangat untuk mengajak orang tersebut untuk bertaubat. Orang yang bijak ingin membuat orang maju dan sangat tidak menyukai kehancuran dan kelumpuhan kecuali bagi kebathilan. Semangat orang yang bijak adalah semangat untuk maju tidak hanya untuk dirinya tetapi juga bagi orang lain disekitarnya.
Jadi yang dibutuhkan pada seorang pemimpin bijak adalah pribadi yang tidak emosional, tidak egois, penuh kasih sayang, cinta akan nasihat dan memiliki semangat terus menerus untuk membangun dirinya, ummat serta bangsa ini, dia tidak akan peduli walaupun dibalik kebangkitan yang ada dia mungkin akan tenggelam. Pemimpin yang bijak tidak peduli akan popularitas dan tidak peduli dengan adanya pujian manusia karena kuncinya adalah ketulusan dan tidak mengharapkan apapun dari yang telah di lakukan, adalah tidak akan bisa bijak jika kita mengharapkan sesuatu dari apa yang kita lakukan. Kita hanya akan menikmati sikap bijak jika kita bisa memberikan sesuatu dari rizki kita, bukannya mengharapkan sesuatu dari yang kita kerjakan.
Alhamdulillaahirobbil’alamin

Untuk Yang Mau Berpikir Pintar


  • Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis.Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang Pintar adalah orang bodoh.
  • Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar Yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh  memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
  • Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang Untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
  • Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.
  • Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hu! kum (SH). Oleh Karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya  orang bodoh.
  • Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.
  • Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.
  • Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang Pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar “meratap-ratap” kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
  • Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan Waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh Menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
  • Mata orang bodoh selalu menc! ari apa yang bisa dijadikan duit. Mata Orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
  • Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group). Adalah orang-orang Bodoh (tidak Pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

The Question IS ?:
1. Mending jadi orang pinter atau orang Bodoh??
2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh???
3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh??
4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh??

Kesimpulan :

Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa Dirinya telah  dibodohi oleh orang bodoh.
Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah “resiko” dan “berusaha”,karena orang bodoh berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter perpikir panjang maka dia bilang Resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut. Dan mengabdi pada orang  bodoh.

                                                                                                                                              adi_hitech

Motivasi Pacaran


         Pertama-tama, fiqh memang respek dan memberikan perhatian serius soal usaha laki-laki untuk mengerti calon isterinya dan begitu sebaliknya. Karena pernikahan adalah ikatan kuat (miitsaaqaan ghaliadzaan) yang akan dijalani dalam waktu lama, bahkan sampai ajal merenggut. Sehingga proses awalnya harus dilakukan dengan hati-hati, agar tidak kecewa dan salah pilih.

         Maka ketika sahabat Mughirah bin Sya'bah berkata kepada Rasul bahwa ia telah meminang seorang perempuan, Rasul bertanya, "Anadzarta ilaiha (sudahkah kau melihatnya)?" "La (tidak)!" jawab Mughirah. Kemudian Rasul bersabda:
"Lihatlah perempuan itu, karena biasanya, (melihat) itu bisa melanggengkan (jalinan cinta kasih) antara kamu berdua."

          Dalam riwayat Jabir disebutkan:
"Jika di antara kalian ada yang meminang seorang perempuan, jikalau ia bisa melihat si perempuan yang ia butuhkan untuk menikahinya, maka hendaknya ia lakukan itu."
Kalau dengan cara ini laki-laki belum cukup puas atas pengetahuannya tentang perempuan yang ditaksirnya, misalnya ia ingin tahu lebih jauh tentang perangai perempuan tersebut, Sayyid Sabiq memberikan jalan keluar:
“Melihat seperti ini, dapat mengungkapkan kecantikan (si perempuan). Adapun akhlaknya, diketahui dengan mengerti sifat-sifatnya dan meminta penjelasan terhadap orang yang akrab dengan si perempuan, seperti tetangga atau dengan meminta penjelasan orang yang sangat pantas dipercaya penjelasannya, seperti ibu atau saudari perempuan tersebut.”

           Jika dengan begini, masih saja ada ganjalan di hati. Sehingga ia perlu ngobrol dan pergi bareng dengan perempuan itu untuk penjajakan dan berbagi rasa, masih dipandang boleh oleh fiqh dengan syarat pertemuan tersebut disertai mahram si perempuan, agar ada yang mengawasi dan mereka berdua tidak terjerumus melakukan hal-hal yang diharamkan. Dalam Al-Halal wal Haram fi al-IsIam, Yusuf Qardlawi menjelaskan:

           "Selanjutnya mereka berkata bahwa si laki-laki itu boleh pergi bersama wanita tersebut dengan syarat disertai oleh ayah atau salah seorang mahramnya dengan pakaian menurut ukuran syara' ke tempat yang boleh dikunjungi untuk mengetahui kecerdikannya, perasaannya dan kepribadiannya. Semua ini termasuk dalam kata sebagian yang disebut dalam hadis Nabi di atas yang mengatakan: 'Kemudian dia dapat melihat sebagian apa yang kiranya dapat menarik dia untuk mengawininya.'"

            Sampai di sini, fiqh masih toleran. Ini semua menunjukkan hasrat besar fiqh untuk mewujudkan struktur sosial yang mantap dan stabil. Sehingga dari unit keluarga yang merupakan komunitas terkecil dari sebuah masyarakat, fiqh memberi arahan sedemikian rupa agar misi ini terwujud. Apa jadinya kalau pacaran yang bebas-sebebasnya dijustifikasi. Bukan kedamaian dan ketentraman yang didapatkan, melainkan kerancuan dan kekacauan.

Falyata'ammal!







Wednesday 29 August 2012

REBUTLAH PELUANG DENGAN MENYEBARKAN ISLAM !

Saudara-saudara yang mulia!!!

        Di saat yang bertuah ini, sukacita saya membayangkan kesyukuran dan perasaan puashati saya dengan peluang ini, di mana diberi kesempatan untuk saya menyampaikan ucapan yang serba kekurangan di hadapan kumpulan yang baik yang terdiri dari pemuda-pemuda yang beriman serta ikhlas yang datang dari pelusuk alam untuk mengunjungi negara yang aman makmur ini. Mereka datang kerana menyebutkan Nama Allah di hari-hari yang tertentu (musim haji) dan karena menyampaikan perkara yang memberi manfaat pada mereka. Atau dengan kata lain karena menghadiri perhimpunan agong sebagai persidangan tahunan Islam. Tujuan ucapan saya ini ialah untuk memperkatakan kepada pemuda mukmin secara menyeluruh tentang perjalanan dakwah Islamiah sebagaimana yang di kehendaki oleh keadaan dunia Islam sekarang. Saya akan mengambil kesempatan yang berharga ini untuk menyatakan sesuatu yang tersembunyi di lubuk saya dan terpendam di sanubari saya. Agar saudara-saudara semua dapat mengetahui dengan nyata dan terang satu persatu tentang perkara-perkara yang memberi manfaat kepada Islam dan umatnya. Mereka yang hadir ini hendaklah memberitahu kepada yang tidak hadir, kerana kemungkinan di masa akan datang sukarbagi saya untuk mendapat peluang yang baik seperti pada hari ini dan ditempat yang mulia ini. Saya berdoa agar Allah berikan taufik kepada saya dan kepada saudara-saudara untuk mendapat keredhaanNya dan ia menjadikan segala amalan kita ikhlas kepadaNya.

PESAN TERAKHIR

Wahai MUJAHID DAKWAH !!

         Puluhan tahun lamanya, pendengaran, pergaulan, ketekunan, kegiatan berjuang, kerana jerih payah dan pembantingan tulang yang tiada hentinya, engkau telah kaya dengan pengalaman.
Engkau sekarang telah jadi. Engkau telah memiliki pengertian dan ukuran, engkau telah turut menentukan jarum sejarah seperti orang islam.

Engkau telah sampai pula ke batas sejarah, kini dan nanti.

Engkau telah memenuhi hidupmu dengan tekun dan sungguh, ikut memikul yang berat menjinjing yang ringan, membawa batubata untuk membangun gedung Ummat ini.

Engkau tebus semua itu dengan cucuran keringat dan airmata, kesengsaraan dan penderitaan.
Kawan hidupmu yang menyertaimu dalam segala suka dan duka, telah tak ada lagi.

Ia tak sempat menghantarmu sampai ke batas perhentian. Tengah jalan dia pulang, dan engkau ditinggalkannya di daerah kesepian.

Di atas kuburnya telah tumbuh rumput, daunnya subur menghijau.
Bunga suci aku lihat tumbuh pula di atas pusara sepi itu.
Tangan siapa gerangan yang menanamnya, aku tak tahu.

Biarkan dia tumbuh menjadi. Akan tiba juga masanya bunga suci itu mekar-mengumtum.
Eva dan Sofia akan memetik dia kelak, akan mempersunting dia penghias sanggulnya.

Sudikah engkau menulis nisan-kenangan di atas kuburnya, sebagai tanda pembalas jasa, kerana dialah tuhan penolong engkau di medan bakti?