Pages

Pages - Menu

Friday 14 February 2014

Manajemen Listrik Underground (1)



1.      Jenis inspeksi
2.      Inspeksi harian 
    1. Pengetahuan Umum 
    2. Metode Interlock
    3. Inspeksi dan metode pemasangan peralatan listrik
    4. Inspeksi kabel
3.      Metode pekerrjaan pemadaman listrik
4.      Shock Electrical (Kesetrum)
5.      Contoh kecelakaan



1.      Jenis inspeksi
  • Inspeksi Biasa
Inspeksi yang dilaksanakan tiap hari saat keliling oleh supervisor listrik  dan orang berkualifikasi.
  • Inspeksi berkala
                        Inspeksi yang dilakukan secara berkala oleh supervisor listrik
  • Inspeksi Rinci
Pemeriksaan yang dilakukan dimana operasi harus dihentikan
            atau dibawa ke permukaan

2.      Inspeksi Harian  Peralatan Listrik U/G
a.       Pengetahuan umum
1)         Rasa menemukan abnormal dan keputusan pasti
2)         Untuk lebih efisiensi, perlu memahami titik lemah peralatan dan masalahnya
3)         Panca indra harus dipakai untuk mengambil keputusan saat mengecek
4)         Mengetahui standar pemutusan & dapat mengaplikasikannya.





Dengan percaya diri akan dapat pengecek & merawat peralatan

b.      Metode Interlock
Metode interlock dengan menggunakan Switch eloktromagnetic gabungan dan alarm otomatis gas mudah terbakar





Tuesday 11 February 2014

Auger Mining

  • stem ini terdiri atas beberapa komponen, yaitu: 1 auger machine, 1 cutting flight, beberapa auger flight, 1 stacker conveyor, dan 1 front-end loader.
  • Penambangan auger dilakukan bersudut tegak-lurus terhadap highwall, dengan mendorong head pemotong (penggali) ke dalam lapisan batubara.
  • Gerakan ulir dari proses penggalian akan membawa batubara hasil pemotongan menuju keluar lubang penggalian.
  • Head pemotong dari auger didorong masuk oleh mesin auger kedalam lapisan batubara, lalu auger-flight (batang auger) ditambahkan seiring dengan semakin dalamnya lubang penggalian.
  • Setelah batang auger dipasang pada tempatnya, lalu ditarik oleh hydraulic rams.
  • Tiap batang auger dihubungkan satu dengan lainnya dengan “latch pin assembly” yang dioperasikan dengan remote control dari ruang operator yang ber-ac.
  • Batubara yang keluar dari lubang auger lalu dibawa oleh side conveyor ke atas stacker belt untuk selanjutnya ditumpuk di stockpile.
  • Auger generasi baru dengan daya yang lebih besar sedang dikembangkan, yang diharapkan dapat bekerja lebih efektif dengan ditambahkannya berbagai macam kontrol.
  • Auger juga memiliki kekurangan dengan menurunnya ukuran seiring dengan peningkatan kedalaman penggalian, tinggi head pemotong yang tetap (fixed), dan berbagai macam keterbatasan dalam pengoperasian, sehingga mengurangi jumlah batubara yang seharusnya dapat direcovery.
  • Auger tidak dapat dibelokkan naik turun mengikuti dip atau ke kiri-kanan didalam lapisan batubara karena strukturnya yang kaku. 









PHYSICAL REQUIREMENTS
  • Diameter auger 0,5 – 3,0 meter
  • Kedalaman penggalian auger 50 – 250 meter
  • Single, double, atau triple pass
  • Produktifitas 300 – 3.000 ton per shift
  • Butuh lebar pengupasan (strip width) 25 – 35 meter


KELEMAHAN PENGGALIAN AUGER
  • Jumlah tonase perolehan (recovery) batubara per meter highwall terbatas. 
  • Tidak selalu merupakan metode dg biaya terendah. 
  • Umumnya tingkat produksi tergolong rendah. 

Konsep Penambangan Highwall

  • “Highwall mining” merupakan sebuah teknik yg diterapkan setelah cadangan opencut selesai ditambang. Kadangkala, hal ini dilakukan sebelum masuk ke penambangan underground. 
  • Sistem penambangan highwall yang efisien dapat memperpanjang umur produktif dari tambang batubara opencut. 
  • Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mendapatkan tambahan perolehan batubara dari highwall yang ditinggalkan pada tambang opencut. 
  • Manakala penambangan opencut konvensional sulit dilakukan, atau bahkan tak memungkinkan untuk dilakukan akibat nilai SR (stripping-ratio) yang tidak ekonomis, maka sistem penambangan highwall dapat menjadi sebuah alternatif untuk diterapkan. 
  • Setelah dibuat sebuah “bench” kecil, penambangan dapat dimulai dari bagian singkapan (outcrop) dengan dampak yang kecil terhadap lingkungan.
  • Biaya rehabilitasi dan reklamasi setelah selesai penambangan highwall tidak terlalu besar karena bench yang dibuat sebagai akses untuk mencapai lapisan batubara juga tidak terlalu besar.
  • Bench berukuran kecil (sempit) yang dibutuhkan dalam sistem penambangan highwall tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi saja, namun juga memberikan dampak minimal terhadap tanah di sekelilingnya, sehingga penambangan dapat dilakukan pada area yang tidak terlalu luas.
  • Sistem penambangan highwall bersifat sangat “mobile” dan dapat dipindahkan dari satu lokasi pit ke lokasi lainnya hanya dalam beberapa jam saja, atau dari satu tambang ke tambang lain dalam satu atau dua hari saja.

Friday 7 February 2014

Geologi dan Safety

  • Kecelakaan yang disebabkan, faktor geologi 
                 Ledakan gas, semburan gas, rock burst runtuhan dinding, longsoran, keluaran air
 
  • Kecelakaan runtuhan dinding
                Prosentase maksimal bencana meninggal dalam tambang adalah(26%) Meningkat 40% kecelakaan meninggal dalam U/G Mine.
 

 [Statistik bencana tambang di Amerika(MSHA)1999-2008] 





◆ Penyebab Secara Geologi Kecelakaan Dinding Runtuh
  • Kualitas batuan floor/roof:mudstone/clay
  • Fault、Joint, crack, fracture(keretakan), unconformity
  • Keluaran/kebocoran air:Batuan brittle dan clay akibat water content(Air hujan・Air bawah tanah・Air laut・Air fossil)

CMRR (Metode Evaluasi Kekuatan Roof)
  • Memberikan penilaian Faktor secara geologi yang memberikan pengaruh pada kekuatan roof secara kuantitas dan kesinambungan secara luas merupakan hal yang sangat sulit. 
  • CMRR adalah evaluasi aspek kondisi batuan roof tambang yang memperdulikan kerapuan (Brittle) batuan tersebut, dan merupakan alat untuk memerikan rangking (0-100) kekuatan relative pada batuan tersebut 
 
Metode Penilaian CMRR
  • Faktor pengukuran adalah seperti dibawah ini
    • Pemantauan adeshi(tingkatan adeshi tidak kontinyu) 
    • Frekuensi ketidak sinambungan(Bedding、Unconformity、Slip、Fault、Share、Joint)
    • Unconfined compressive strength 
    • Moisture sensitivity 
    • Tes perembesan air sample batuan
  • Memungkinkan dilakukan oleh pekerja, engineering yang mengikuti simple training dengan mengecek atau tes dalam/luar ruangan yang simple.Dan lagi dapat digunakan dalam core boring. 

◆ Dasar Penetapan Secara Umum 


   Strong Roof
CMRR
>65
       Moderate Roof
CMRR
45-65
 Weak Roof
CMRR
<45

  •  Normal diatas 55 ditetapkan bagus
  • Jika 45 lebih(or 38~55), melakukan test monitoring roof bolt dan menggali adit (Lorong silang)
  • Jika dibawah 37 ditetapkan NO








 

Pengaruh patahan pada penambangan Batubara


① Keterbatasan fleksibiltas dalam penambangan

  Semakin tingginya tingkat mekanisasi di tambang (penggalian & transportasi), maka semakin sulit untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi lapisan batubara.


② Berkurangnya daerah penggalian

  Efek akibat daerah tanpa batubara & daerah berformasi rumit akibat patahan. Daerah berformasi rumit akibat patahan dapat memiliki jangkauan dari 10m sampai lebih dari 100m. Jangkauan pengaruh patahan naik umumnya lebih luas bila dibandingkan patahan normal.


③ Pengaruh ke penambangan Underground
  Bagus tidaknya kondisi batuan atap berpengaruh besar pada lapangan yang termekanisasi.
Memburuknya kondisi atap akibat patahan akan sangat membatasi penggalian.


④ Keluarnya gas dan air pada tambang dalam

Batubara dalam kondisi remuk akibat adanya patahan akan menyebabkan terbentuknya “kantong gas”, yang dikhawatikan dapat menimbulkan semburan gas. Patahan juga dapat menjadi semacam kran air yang dapat menyebabkan keluarnya air dalam jumlah besar.

Underground Mine dan Geologi

  • Yang dianalisa adalah
    • Kondisi lapisan batubara (ketebalan, luas sebaran lapisan, kedalaman, strike & dip)
    • Struktur geologi (lipatan, patahan, washout, burried hill, dll)
    • Kualitas batubara (sulfur, abu, kalori, dll) 
    • Kondisi batuan antar lapisan (parting) -> tingkat recovery 
    • Karakteristik atap dan lantai lapisan batubara 
    • Arah dan besar tekanan batuan 
    • Kondisi sebaran batuan beku 
    • Sifat swabakar lapisan batubara 
    • Kondisi ketersimpanan gas dan air




Perbedaan Eksplorasi Tambang Open Cut dengan Underground



Ketebalan lapisan yang ditambang(working thickness)

  • Pada tambang dalam,apabila ketebalan lapisan batubara nya lebih dari 3 m, diperlukan metode penambangan khusus seperti penambangan dengan metode slicing, caving, hidrolik mining dsb
  • Atau melakukan penambangan dengan menetapkan ketebalan yang akan ditambang.Dalam hal ini perlu mempertimbangkan kondisi lapisan diatas dan bawah nya serta kondisi kualitas batubara disetiap lapisan (ply) untuk menentukan berapa ketebalan yang akan ditambang.

Ply adalah bagian yang murni batubara saja pada sebuah lapisan batubara (dalam gambar kiri, yang dimaksud ply adalah bagian yang tebalnya 0.34, 0.45, 0.38)




Pengaruh patahan
• Kondisi sesar normal


- Dapat dilakukan diwilayah yang tanpa ada batu bara(Pengaruhnya sebesar patahan yang besar,patahan dengan kemiringan yang tajam.

• Kondisi sesar naik

  - Secara teori volume batu bara bertambah

  - Tetapi,Pada penambangan under ground,khususnya penambangan dibagian bawah jadi tidak dapat ditambang dikarenakan banyak lapisan batubara yang rapuh.


        



Daerah tanpa batubara akibat patahan

 



 
1. Untuk Open Pit
  • Jika patahan kecil, pengaruh sedikit
  • Jika dalam batas kedalaman penambangan, stripping rasio tidak berubah


2. Untuk Underground
  • Walau fault kecil pun, ada kemungkinan pengaruh pada penambangannya besar