Makalah
Oleh
:
Nama : Dody Irwandi
NPM :
1110024427015
M. Kuliah : Pengatar Rekayasa
Pertambangan
Yayasan Muhammad
Yamin
Sekolah Tinggi
Teknologi Industri
(STTIND) PADANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang begitu
melimpah sehingga Penulis dapat menyelesaikan tulisan ini pada waktunya.
Pada kesempatan ini, Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Pak
Rosben Anwar selaku dosen Pengajar mata kuliah Pengantar Rekayasa Pertambangan.
2. Rekan-rekan
yang telah membantu penulisan tulisan ini.
Penulis sadar bahwa dalam tulisan
ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat bermanfaat untuk penyempurnaan tulisan ini.
Akhir kata Penulis berharap semoga
tulisan ini dapat bermanfaat untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Padang,
21 Juni 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
..............................................................................................
DAFTAR
ISI
............................................................................................................
DAFTAR
GAMBAR ...............................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN .................................................................................
I.1 Latar belakang
........................................................................................
I.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
I.3 Maksud dan
Tujuan .....................................................................................
BAB II.PEMBAHASAN....................................................................................
II.1 Pengertian Metode Ambrukan (Caving Method)................................................
II.2 Metode Ambrukan dan Penerapannya
.........................................................
II.3 Daftar Gambar
....................................................................................................
BAB
IV. PENUTUP...........................................................................................
III.1 Kesimpulan............................................................................................
III.2
Saran......................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………..…………..
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.1 Latar Belakang
Sistem penambangan adalah suatu
cara atau teknik yang dilakukan untuk membebaskan atau mengambil endapan bahan
galian yang mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih
lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan
keamanan dan keselamatan kerja yang terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan
yang dapat ditimbulkannya.
Agar dapat tercapai hal-hal yang
terdapat dalam definisi sistem penambangan di atas, maka cara penambangan yang
diterapkan harus dapat menjamin :
1. Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
2. Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
3. Efisiensi kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh :
1. Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
2. Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
3. Efisiensi kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh :
o Jenis alat yang digunakan.
o Sinkronisasi kerja yang baik.
o Tenaga kerja yang terampil.
o Organisasi dan manajemen yang baik.
o Sinkronisasi kerja yang baik.
o Tenaga kerja yang terampil.
o Organisasi dan manajemen yang baik.
Secara garis besarnya, sistem dan
metode penambangan dibagi atas 4 (empat) bagian, yaitu :
·
Tambang
terbuka (surface mining).
·
Tambang
dalam atau tambang bawah tanah (underground mining).
·
Tambang
bawah air (underwater mining).
·
Tambang
di tempat (insitu mining).
Tambang dalam atau tambang bawah
tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau
aktifitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya
tidak langsung berhubungan dengan udara luar.
Tambang bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Tambang bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
·
Metode
tanpa penyanggaan (Non Supported / Open Stope Method).
·
Metode
dengan penyanggaan (Supported Stope Method).
·
Metode
ambrukan (Caving Method).
I.2 Rumusan Masalah
Dalam Makalah Sistem Penambangan
tentang Tambang Bawah Tanah : Metode Ambrukan (Caving Method) ini, Saya mencoba
mengangkat masalah yang berhubungan dengan metode ambrukan itu sendiri,
diantaranya :
·
Jelaskan
pengertian metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah?
·
Bagaimanakah
penerapan metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah?
I.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan Makalah
Sistem Penambangan tentang Tambang Bawah Tanah : Metode Ambrukan (Caving
Method) ini, antara lain :
·
Menjelaskan
pengertian metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah.
·
Mengetahui
cara menerapkan metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Metode Ambrukan (Caving Method)
II.1 Pengertian Metode Ambrukan (Caving Method)
Metode
ambrukan (caving method) adalah cara penambangan untuk endapan bijih dimana
penambangan dilakuakn pertama-tama dengan melakukan penggalian bagian bawah
(under cutting) yang kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat
berat batuan itu sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya. Atau
biasa juga diartikan dengan cara penambangan endapan bijih pada tambang bawah
tanah dengan cara pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas setelah dibuat
lombong ambrukan di bagian bawahnya.
Caving
method adalah metode penambangan yang bertujuan untuk memotong bagian bawah
dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut mengalami keruntuhan. Metode ini
diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksinya
yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah di
tentukan di ledakan pada tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada
diatasnya akan runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom
bijih menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih
diatas level undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses
selanjutnya.
Area dan
Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada saat
undercutting harus seluas mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan massa
batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih
yang berada di bagian bawah blok memberikan tempat untuk bijih yang hancur
terkumpul dan memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih
pada blok batuan runtuh dan ditarik.
Caving method memiliki beberapa cara penambangan, diantaranya:
Caving method memiliki beberapa cara penambangan, diantaranya:
·
Top
slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock
terutama apabila overburdennya lemah, dimana penambangan dilakuakan selapis
demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga.
·
Sub level
caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah seperti pada top
slicing, biasanya untuk batuan yang keras.
·
Blok
caving : penambangan diamana batuan dibagi dalam blok-blok besar yang kemudian
dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar blok.
II.2 Metode Ambrukan dan Penerapannya
Caving
method dapat di terapkan pada cadangan bijih yang tebal (>30m), batuannya mempunyai
kekuatan yang seragam dan mempunyai batas yang jelas. Perencanaan yang matang,
prosedur kerja yang sistimatis, pengawasan yang ketat dan keputusan yang tepat
merupakan kunci keberhasilan. Keberhasilan operasi penambangan block caving
sangat dipengaruhi oleh karateristik bijih diantaranya adalah pola retakan yang
sesuai. Harus tersedia bidang horizontal yang cukup agar undercut dapat memulai
proses runtuhan. Pembentukan rongga terjadi secara alami karena lapisan bijih
yang terletak dibawahnya dipindahkan dan Karena berat lapisan over burden
menghancurkan bijih tersebut.
Sistem Produksi Caving Method.
Sistem Produksi Caving Method.
Seperti
pada penambangan bawah tanah untuk batuan keras lainnya, daur development dan
produksi terpisah dengan jelas. Masing-masing mengunakan mekanisasi tinggi
tetapi peralatan yangi digunakan sesuai dengan fungsinya sendiri- sendiri.
Produksi pada tambang block caving terdiri dari :
1. Pemboran
(daerah undercut), mengunakan alat pneumatic dan rotary-percussion.
2. Peledakan
(daerah undercut), bahan peledak yang digunakan umumnya adalah Emulsion.
3. Pemuatan
(dari drawbell atau orepass), peralatan yang di gunakan adalah Loader.
4. Pengankutan
(pada level utama), peralatan yang digunakan adalah LHD, belt conveyor.
Level
undercut terdapat diatas level produksi. Undercutting di lakasanakan pada jalur
pararel di level undercut yang mana biasa disebut dengan daerah drill drift,
pada level ini dilakukan serangkaian kegiatan pemboran yang bertujuan membuat
lubang ledak.
Keuntungan penambangan caving method :
1.
Sistem penambangan ini tidak terlalu mahal di
bandingkan dengan system penambangan lainnya karena relatif sedikitnya pemboran,
peledakan dan penyanggaan.
2.
Produksi yang terpusat membuat pengawasan menjadi
efisien dan pemeriksaan kondisi kerja menjadi lebih teliti.
3.
Pembuatan system ventilasi tidak terlalu kompleks di
bandingkan system penambangan bawah tanah lainnya.
4.
Produktifitas tinggi (antara 15 – 50 ton persif per
karyawan, maksimum 40 – 50 ton per shift per karyawan).
5.
Metode penambangan bawah tanah dengan tingkat produksi
tinggi.
6.
Recovery tinggi.
7.
Ventilasi sangat memuaskan, kondisi kesehatan dan
keselamatan bagus (kecuali daerah undercut dan bagian penarikan bijih).
Kerugian metode penambangan caving method :
1. Permintaan
produksi yang meningkat tidak dapat langsung di penuhi karena di butuhkan waktu
yang lama untuk mempersiapkan block tambahan untuk produksi.
2. Penghentian
penarikan bijih selama waktu tertentu akan menyebabkan kehilangan bukaan yang
telah ada pada area yang berpengaruh jika bukaan tersebut merupakan titik konsentrasi
berat.
3. Metode
ini tidak fleksibel karena sulit dilakukan perubahan kebentuk panambangan bawah
tanah lainnya.
4. Peronggan
dan penurunan permukaan tanah terjadi dalam skala besar sehingga permukaan
tanah berbahaya
5. Pemeliharaan
bukaan di daerah produksi sangat penting dan mahal jika terbentuk pilar yang
menerima beban terlalu besar.
Ambrukan (Caving), dimana terdapat 3 metode
penambangannya yaitu :
a. Longwall mining.
b. Sublevel caving.
c. Block caving.
Bahan galiannya seperti batubara, metal, dan non metal.
Longwall
mining merupakan metode penambangan paling produktif gan dan paling aman juga.
Total batubara yg diambil bs mencapai 80% dari total sumberdaya yg ada. Metode
ini merupakan metode dari Europa dan di adopsi US pada mid-1950. Sebelum ini,
tambang batubara US menggunakan metode room-and-pillar.
Pada
metode longwall, batubara ditambang panel per panel. Panel tersebut adalah blok
batubara yg berukuran 1km panjang x 200-300 m lebar, makanya dinamakan longwall
mining.
Dari satu
panel ke panel yg lain, disangga oleh pillar2 batubara yg berukuran kira2 30m x
30 m, disebut gateroad pillar. Dan tiap 4-5 panel, disangga oleh pillar yg
lebih besar dinamakan barrier pillar (> 100 m gan).
Yang
berwarna putih itu adalah jalan (disebut entry) buat org dan alat, batubaranya
udah diambil untuk membentuk panel tsb, sedangkan warna biru tua adalah panel
dan pillar ygn ditinggalkan untuk menyangga batuan diatasnya. Proses ini
dinamakan developement stage (belum mining stage, walaupun batubara nya sudah
diambil sebagain untuk membuat entry).
Metode
room pillar mining adalah proses development nya metode longwall. Disini ga ada
panel2an gan. Seluruh block batubara nya dibuat entry (batubara yg digali=room
selebar 10 m) dan pillar (sebagai penyangga selebar 30×30 m) menggunakan
kombinasi continuous miner (CM), roof bolter, dan shuttle catr. Metode ini
paling2 hanya mengambil 30-40% dr total batubara yg ada. Oleh karena itu, untuk
menaikkan produksi, setelah semua block tersebut di tambang, ketika kembali ke
jalan utama dekat shaft, pillar2 yg ditinggalkan di kikis sedikit gan (proses
ini namanya retreat mining). Selama proses ini, tidak ada operator yg boleh
berada di bawah atap batuan semuanya dikendalikan oleh remote dari jauh.
Metode
ambrukan adalah cara penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan
dilakuakn pertama-tama dengan melakukan penggalian bagian bawah (under cutting)
yang kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan
itu sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya. Atau biasa juga
diartikan dengan cara penambangan endapan bijih pada tambang bawah tanah dengan
cara pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas setelah dibuat lombong ambrukan
di bagian bawahnya.
Caving
method adalah metode penambangan yang bertujuan untuk memotong bagian bawah
dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut mengalami keruntuhan. Metode ini
diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksinya
yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah di
tentukan di ledakan pada tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada
diatasnya akan runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom
bijih menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih
diatas level undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses
selanjutnya.
Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada saat undercutting harus seluas mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan massa batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih yang berada di bagian bawah blok memberikan tempat untuk bijih yang hancur terkumpul dan memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih pada blok batuan runtuh dan ditarik.
Caving method memiliki beberapa cara penambangan, diantaranya:
Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada saat undercutting harus seluas mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan massa batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih yang berada di bagian bawah blok memberikan tempat untuk bijih yang hancur terkumpul dan memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih pada blok batuan runtuh dan ditarik.
Caving method memiliki beberapa cara penambangan, diantaranya:
·
Top
slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock
terutama apabila overburdennya lemah, dimana penambangan dilakuakan selapis
demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga.
·
Sub level caving : penambangan dari puncak ore body
menuju ke bawah seperti pada top slicing, biasanya untuk batuan yang keras.
·
Blok caving : penambangan diamana batuan dibagi dalam
blok-blok besar yang kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada
dasar blok.
Caving
method dapat di terapkan pada cadangan bijih yang tebal (>30m), batuannya
mempunyai kekuatan yang seragam dan mempunyai batas yang jelas. Perencanaan
yang matang, prosedur kerja yang sistimatis, pengawasan yang ketat dan
keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan. Keberhasilan operasi
penambangan block caving sangat dipengaruhi oleh karateristik bijih diantaranya
adalah pola retakan yang sesuai. Harus tersedia bidang horizontal yang cukup
agar undercut dapat memulai proses runtuhan. Pembentukan rongga terjadi secara
alami karena lapisan bijih yang terletak dibawahnya dipindahkan dan Karena
berat lapisan over burden menghancurkan bijih tersebut.
Penyangga dalam tambang bawah tanah dibedakan menjadi
dua, antara lain :
Ø Penyangga Alamiah
Adalah penyangga yang menggunakan material
yang berada atau dihasilkan dari proses penambangan itu sendiri. Penyangga
alamiah dibagi menjadi:
a.
Endapan bijih yang
ditinggalkan atau tidak ditambang.
b.
Endapan bijih kadar
rendah. Setelah dinilai tidak ekonomis, endapan bijih ini ditinggalkan sebagai
penyangga.
c.
Waste.
d.
Batuan samping, atau
material lain yang tidak ditambang.
Ø Penyangga Buatan (Artificial Support)
Artificial support adalah penyangga buatan
yang dimasukan ke dalam tamang bawah tanah, agar tidak runtuh. Bahan penyangga
buatan ini disebut juga material filling, dapat berupa tailing, pasir, tanah,
semen, baja, kayu, maupun baut batuan.
II.3 Daftar
Gambar
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
·
Metode ambrukan (caving method) adalah cara
penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama
dengan melakuakan penggalian bagian bawah (under cutting) yang Kemudian
menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan itu
sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya.
·
Caving method terdiri dari beberapa metode penambangan
seperti block caving, sublevel caving, dan top slicing.
III.2
Saran
·
Adapun
saran yang penulis sampaikan yaitu semoga apa yang telah kita pelajari pada
pelajaran Pertambangan Bawah Tanah ini dapat kita terapkan dengan kemampuan
kita masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Imambudiraharjo. 2009. Mengenal Tambang Batubara Bawah Tanah. http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?ctid=CT2269050&SearchSource=2&q=search.conduit.com. diakses pada tanggal 20 Juni 2012
Ashar. 2012. http://ashar-vivian.blogspot.com/2011/07/makalah-metode-penambangan-bawah-tanah.htmldiakses pada tanggal 20 juni 2012
Imambudiraharjo. 2009. Mengenal Tambang Batubara Bawah Tanah. http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?ctid=CT2269050&SearchSource=2&q=search.conduit.com. diakses pada tanggal 20 Juni 2012
Ashar. 2012. http://ashar-vivian.blogspot.com/2011/07/makalah-metode-penambangan-bawah-tanah.htmldiakses pada tanggal 20 juni 2012
No comments:
Post a Comment